Vol. 6 No. 1 (2024): Pengelolaan Transportasi Penyeberangan Sungai Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Desa Upang Makmur Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin.

Perkembangan transportasi memungkinkan berbagai kegiatan dapat diangkut melalui darat, udara ataupun laut dengan jenis angkut yang beragam. Namun yang perlu diingat, bahwa sebagai fasilitas pendukung kegiatan kehidupan, maka perkembangan transportasi harus diperhitungkan dengan tepat dan secermat mungkin agar dapat mendukung tujuan pembangunan secara umum dari suatu daerah. Pengadaan fasilitas pendukung transportasi yang melebihi tingkat kegiatan hidup tertentu adalah suatu investasi yang merugikan, sebaliknya bila pengadaan transportasi kurang, maka akan berdampak pada tersendatnya kegiatan hidup dan roda perekonomian (Miro, 2005: 2).
Suatu transportasi dikatakan baik, apabila pertama waktu perjalanan cukup cepat, tidak mengalami kemacetan. Kedua, frekuensi pelayanan cukup. Ketiga, aman dan kondisi pelayanan yang nyaman. Untuk mencapai kondisi yang ideal seperti itu sangatlah ditentukan oleh berbagai faktor yang menjadi komponen transportasi, yaitu kondisi prasarana serta sistem jaringannya, kondisi sarana, serta yang tidak kalah penting adalah sikap mental pemakai fasilitas transportasi itu sendiri (Sinulingga, 2005: 148).
Kabupaten Banyuasin merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan sifat tata air, wilayah Kabupaten Banyuasin dapat dibedakan menjadi
daerah dataran kering dan daerah dataran basah yang dipengaruhi oleh aliran sungai. Pola Aliran sungai di dataran kering yaitu dendritik, pola aliran ini menyerupai sebuah pohon yang memiliki cabang dan ranting. Pola aliran sungai di daerah dataran basah adalah rektangular, pola aliran ini saling tegak lurus antara induk dan anak-anak sungainya. Beberapa sungai besar seperti Sungai Musi, Sungai Banyuasin, Sungai Calik, Sungai Telang, Sungai Upang dan lainnya dijadikan sebagai prasarana transportasi air bagi masyarakat yang tinggal di Kabupaten Banyuasin. Kabupaten Banyuasin memiliki luas 11.832,69 Km2 yang terdiri dari 19 Kecamatan. Kecamatan terluas yaitu Kecamatan Banyuasin II dengan luas wilayah 3.632,4 Km2, sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil yaitu Kecamatan Sumber Marga Telang dengan luas wilayah 174,89 Km2, (Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin Tahun 2024).
Desa Upang Makmur Kecamatan Makarti Jaya merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Banyuasin. Desa Upang Makmur bersifat linear atau memanjang mengikuti aliran sungai. Sungai tersebut memisahkan Kecamatan Makarti Jaya dengan Kecamatan Sumber Marga Telang, Kecamatan Air Saleh dan Kecamatan Muara Telang. Oleh karena itu, sungai ini dikenal sebagai Sungai Telang. Sungai Telang memiliki pola aliran rektangular yang merupakan anak dari Sungai Musi. Keberadaan Sungai Telang menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat Desa Upang Makmur. Air sungai digunakan oleh masyarakat untuk keperluan mencuci dan mandi. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan memanfaatkan keberadaan sungai tersebut untuk mencari ikan dan udang. Selain itu, Sungai Telang juga dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi air dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Upang Makmur demi menunjang kebutuhan masyarakat untuk melakukan mobilitas ke wilayah tujuan.
Pemanfaatan transportasi air di Desa Upang Makmur disebabkan karena beberapa kondisi yang mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi air. Awalnya Desa Upang Makmur tidak memiliki jalan darat, sementara terdapat sungai yang dapat dijadikan jalur transportasi air yang tersedia secara alami. Saat ini Desa Upang Makmur memang telah memiliki akses jalan darat. Namun, kondisi jalan darat yang tidak memadai untuk dilalui terutama ketika musim penghujan. Selain itu, terdapat daerah-daerah yang tidak dapat dilalui dengan menggunakan transportasi darat, seperti Kecamatan Air Saleh, Kecamatan Muara Telang, dan Kecamatan Sumber Marga Telang. Daerah-daerah tersebut bersebrangan dengan Desa Upang Makmur sehingga untuk menjangkaunya hanya bisa menggunakan transportasi air. Namun, hal tersebut bukan semata-mata menjadi alasan masyarakat Desa Upang Makmur dalam memanfaatkan transportasi air. Meskipun kondisi jalan darat memadai untuk dilalui saat musim panas dan masyarakat memiliki kendaraan transportasi darat, masyarakat Desa Upang Makmur tetap memilih memanfaatkan transportasi air sebagai moda dalam melakukan mobilitas ke berbagai wilayah tujuan.