PENURUNAN SENJANG HASIL PADI DAN NILAI TAMBAH PENDAPATAN MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DI LAHAN PASANG SURUT (Kasus di Desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin)
DOI:
https://doi.org/10.51517/ags.v5i1.200Abstract
Peningkatan produksi padi juga dapat dilakukan dengan menekan senjang hasil, melalui penerapan teknologi spesifik lokasi. Pengkajian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan senjang hasil akibat penerapan inovasi teknologi dan nilai tambah pendapatan yang diperoleh akibat penurunan senjang hasil tersebut. Kegiatan ini dilakukan di Desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin pada bulan Mei sampai dengan September Tahun 2020. Demplot inovasi teknologi menerapkan dua waktu pemberian pembenah tanah (biodekomposer) yaitu 1 dan 2 minggu sebelum tanam (MST). Sebagai pembandingnya, digunakan cara yang biasa dilakukan petani setempat. Hasil kajian menunjukkan senjang hasil antara cara petani setempat dengan potensi hasil padi Inpari 42 mencapai 86,20%, sedangkan antara demplot yang menggunakan biodekomposer 2 MST dengan potensi hasil Inpari 42 senjang hasilnya mencapai 67,77%, artinya terjadi penurunan senjang hasil sebesar 18,43% melalui demplot tersebut. Penggunaan biodekomposer 2 MST memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan 1 MST dan cara petani setempat. Dilihat dari pendapatan yang lebih besar juga R/C yang lebih tinggi. MBCR penggunaan biodekomposer 1 dan 2 MST terhadap cara yang diterapkan petani masing-masing sebesar 2,18 dan 2,43. Nilai tambah pendapatan yang diperoleh petani akibat penggunaan biodekomposer 1 dan 2 MST dibanding cara petani masing-masing sebesar Rp 4.248.740/ha dan Rp 6.267.560/ha.