KELAYAKAN PENGUSAHAAN ITIK PEGAGAN PADA POLA KEMITRAAN INTI PLASMA (Kasus Desa Kotadaro II Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir)

  • Yanter Hutapea
  • Herwenita Herwenita

Abstract

Itik pegagan sebagai sumber daya genetik lokal di Sumatera Selatan perlu dikembangkan karena sifat unggulnya dibanding itik jenis lain. Usaha untuk mempertahankan itik Pegagan sebagai salah satu potensi unggulan daerah dilakukan dengan membina petani lokal mengikuti pola inti plasma. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pembibitan dan pengembangan itik pegagan pada pola kemitraan inti plasma. Pengkajian dilakukan di Desa Kotadaro II Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir. Pengumpulan data pada tahun 2017 dan 2018 melalui observasi dan wawancara pada saat melakukan kunjungan survei berulang. Hasil kajian menunjukkan bahwa usaha pemeliharaan itik ini umumnya bukan berorientasi bisnis dengan kendala utamanya adalah permodalan usaha. Pola inti plasma yang diinisiasi menunjukkan bahwa usaha inti yang fokus pada pembibitan itik layak dikembangkan dengan NPV bernilai lebih besar dari nol dan IRR 20,6%. Usaha pengembangan itik oleh plasmanya layak dilakukan yang ditunjukkan dengan efisiensi usaha R/C pada tahun pertama dan kedua sebesar 1,28 dan 1,35. Pola kemitraan inti plasma dapat dikembangkan dengan menerapkan kesepakatan yang sudah dicapai dan perlunya mewujudkan Desa Kotadaro II sebagai Village Breding Centre (VBC) untuk mempertahankan keberadaan sumber daya genetik tersebut.
Published
2019-10-26